Peranan Teknologi Iniformasi & Komunikasi Dalam Pendidikan

Oleh: Jessica Gita Avrilla (Mhs Progdi BK-FKIP-UKSW Salatiga)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya era globalisasi, di mana komputer dan internet dengan sifatnya yang sangat dinamis, menjadi fasilitas yang mendominasi berbagai aktivitas kehidupan manusia, sehingga aktivitas pendidikan, perkantoran, komersial dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan fasilitas tersebut. Karakteristik kehidupan masyarakat yang hidup di dalamnya, dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan, artinya komunitas yang menguasai pengetahuan, berpeluang untuk memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam kehidupannya.

Sekarang ini kita telah memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu perangkat penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern. Di banyak negara, yang menganggap bahwa memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis dan aktivitas pendidikan lainnya.(Rusman, 2010)

Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah masuk dalam semua sisi kehidupan manusia, bila kita melihat di sekeliling kita maka kita akan menemukan bahwa hampir semuanya berbingkai teknologi, jika dulu kita berkirim surat lewat pos dengan biaya dan waktu yang cukup banyak, maka sekarang cukup dengan WhatsApp (WA), SMS, e-mail, dan lain-lain. Jika dulu kita membaca informasi surat kabar dengan membeli setiap hari sehingga dapat dipastikan dalam sebulan kertas akan menumpuk, maka sekarang di kenal dengan surat kabar elektronik. Kesemuanya berbarengan dengan ditemukannya teknologi komputer dan teknologi informasi yang dalam hitungan detik terus mengalami perkembangan.

Dalam Bidang Pendidikan, Eric Ashby sebagaimana dinyatakan Rusman, bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru; revolusi kedua ketika dipergunakannya tulisan untuk keperluan belajar; revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran disajikan melalui media cetak (buku); revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan; dan revolusi kelima seperti sekarang ini dengan dimanfaatkannya TIK khususnya komputer dan internet untuk dipergunakan dalam kegiatan pendidikan.(Rusman, 2011)
Selanjutnya, Rusman menyatakan, “kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texer, yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin”.Sementara itu, Gary dalam Miarso menyatakan, “Teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan secara sistematis dan mensistem dan memecahkan masalah-masalah”.(Miyasro, 2009)

Teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam Darmawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun telekomunikasi (darmawan, 2012).

READ  Seberapa Pentingkah Guru BK di Sekolah

Perubahan teknologi yang demikian pesat membawa perubahan besar di berbagai bidang. Salah satu bidang yang berkembang akibat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah Bidang Pendidikan dan pembelajaran. Jika pada abad sebelumnya hubungan pendidik dan peserta didik hanya berlangsung dalam kegiatan tatap muka saja, yang dibatasi oleh teknologi dan alat-alat lainnya, namun saat ini telah dapat dikembangkan melalui Teknologi Informasi dan Pembelajaran yang menembus ruang, jarak dan waktu. Melalui teknologi informasi inilah, nilai tambah yang kita dapatkan, antara lain : keunggulan atau kelebihan dari berbagai dimensi pendidikan dan pembelajaran.

Selama beberapa tahun terakhir, kita telah mengenal bahkan sudah menggunakan beberapa jenis teknologi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran misalnya Komputer/laptop, OHP, LCD, Proyektor, dan alat penelitian laboratorium.

Perlu kita tahu bahwa, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pendidikan, pengembangan teknologi dan media pendidikan diperlukan dalam rangka memajukan kegiatan belajar-mengajar itu sendiri. Melalui pemahaman secara sistematis, ilmiah, dan rasional inilah maka teknologi di perlukan untuk tujuan pendidikan yang efektif, efisien dan bermakna.

Kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran) merupakan kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan perkembangan individu, dan kegiatan pembelajaran akan terus menerus berkembang. Karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, seorang guru wajib menguasai penggunaan teknologi pembelajaran, menguasai bahan ajar dan mampu memilih teknologi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi peserta didik, serta mampu melaksanakan program pembelajaran dengan baik.
Seperti halnya teknologi pada umumnya, teknologi informasi dan komunikasi tidak mengenal batas-batas wilayah, ideologi, agama dan suku bangsa. Teknologi ini telah mengurangi secara drastis jarak dalam waktu dan ruang. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak lagi dikelola hanya melalui pola-pola tradisional.

Disamping cara ini sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, juga revolusi pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain sebagainya, telah memberi arti atau makna tersendiri bagi kegiatan pendidikan.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi, selalu ditujukan pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang relevan dengan kebutuhan pendidikan. Hal ini merupakan prakondisi bagi terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien (Danim 2008). Yang penting kita sadari sekarang, bahwa penggunaan teknologi sudah semakin pesat, peralatan elektronik telah digunakan manusia dalam kegiatan sehari-hari seperti komputer, satelit, televisi, video, dan sebagainya. Hampir setiap lembaga pendidikan, bisnis dan pemerintahan menggunakan pelayanan secara online.

Sudah kita ketahui bersama, bahwa penggunaan teknologi biasanya didasarkan atas alasan-alasan efisiensi, keaktifan, dan juga kenyamanan. Dalam bidang ekonomi atau perdagangan yang paling menonjol adalah alasan efisiensi, konsekuensinya terjadi pengurangan karyawan serta timbulnya tuntutan untuk menguasai ketrampilan tertentu dalam lapangan pekerjaan. Teknologi pendidikan baik yang berbentuk software maupun hardware, sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar dalam pendidikan. Namun tantangannya adalah bagaimana mengubah sikap statis (tidak kreatif) dan cara-cara yang konvensional, menjadi lebih kreatif dan inovatif, untuk semua pihak yang terlibat dalam dunia kependidikan, terutama guru agar mau aktif mencari dan mengembangkan metode-metode pembelajaran yang efektif, efisien dan bermakna.

READ  Membaca, Tingkatkan Kualitas Pendidikan?

Dengan demikian, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, akan menjadi “berkah” dan peluang untuk terus-menerus berkembang. Kondisi semacam ini akan menyebabkan interaksi yang kuat antara manusia dengan komputer, sebagaimana dikemukakan oleh Galletta & Zhang melalui hasil risetnya, yang menyatakan bahwa temuan dalam bidang teknologi informasi telah melahirkan suatu bentuk hubungan manusia dengan komputer yang disebut Human-Computer Interaction atau HCI, yang telah banyak mencitptakan berbagai bentuk pekerjaan pada manusia di berbagai bidang (Denis ,2006).

Pemanfaatan produk teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan pendidikan telah menjadi trend baru, karena terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan lembaga pendidikan. Salah satu sumbangan terbesar adalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Educational Management Information System) atau popular disebut EMIS, yang berfungsi menyediakan informasi secara menyeluruh yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada lembaga pendidikan.

Nowduri dalam tulisannya menyatakan bahwa peran system informasi manajemen digambarkan dan dianalisis dalam kapabilitas bagi pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya pada manajemen puncak dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan tekanan pada pengambilan keputusan otomatis.

Keterbatasan dan tantangan Management Information System (MIS) dibahas dalam sepuluh rekomendasi yang diusulkan bagi peningkatan efektifitas MIS dalam proses pengambilan keputusan. (The role of Management Information Systems is described and analyzed in light of its capability for decision making. Decision making process and its impact on top level management in a business organization is explained with an emphasis on automated decision making. Limitations and challenges of MIS are discussed and a set of six recommendations proposed for increasing the effectiveness of MIS in the decision making process). (Srinivas)

Walaupun menjadi trend baru dan menjamin efektifitas dan efisiensi dalam manajemen, tetapi masih banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan yang belum menggunakan EMIS sebagai basis dalam pengelolaan pendidikan.

Teknologi Iniformasi & Komunikasi

Sistem informasi manajemen mengandung arti sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan pemilihan peralatan pengolahan data, menyimpan, mengolah dan memakai data untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi kepada manajer agar dapat dimanfaatkan pada waktunya secara efisien Khusnul Hadi, 2011)

Menurut Gordon B. Davis menakrifkan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manaje- men dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

READ  Guru Bahasa Indonesia Kok Guru BK-Ku?

Dalam tautan makna yang sama Raymond McLeod, Jr. Menafsirkan Sistem Informasi Manajemen yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya.

Dari tasrif di atas maka dapat disimpulkan, bahwa Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan (Ety Rosaeti, 2005).

SIM Pendidikan merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk mengelola informasi pendidikan. Keterlibatan SIM pendidikan salah satunya adalah untuk menunjang efisiensi dan efektifitas kegiatan dan layanan pendidikan. SIM pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran aliran informasi, kontrol kualitas, dan kerjasama dengan pihak lain. Penerapan SIM pendidikan harus seimbang antara infrastruktur teknologi informasi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya.(Yacub dan Vico, 2014)

SIM Pendidikan menjadi salah satu pilihan dalam membantu penyediaan data dengan pihak-pihak yang terkait. SIM adalah kumpulan sumber daya organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data agar menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Penerapan SIM pendidikan diperlukan keseimbangan antara sumberdaya yang tersedia.

Penerapan SIM pendidikan juga membutuhkan persiapan yang sangat matang, sehingga harapan untuk mengaplikasikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
Untuk mengelola SIM Pendidikan dapat dilakukan oleh divisi atau departemen yang menangani secara khusus. Divisi ini memiliki kebijakan dan peraturan dalam menggunakan teknologi informasi, termasuk standar dan prosedur penggunaannya. SIM Pendidikan diharapkan juga dapat memberikan layanan yang berkualitas.

Pandangan layanan kualitas ini berdasarkan dimensi reliability (kehandalan atau dapat terpercaya), responsiveness (daya tanggap atau tanggung jawab), assurance (jaminan atau pasti), emphaty (kepedulian atau sungguh-sungguh), dan tangible (produk fisik atau nyata). Implementasi SIM Pendidikan akan mempengaruhi citra organisasi pendidikan. Citra organisasi pendidikan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, sumber daya manusia, kebijakan statrategis, pengelolahan proses, keputusan pelanggan, dan tanggung jawab sosial. Pengendalian kualitas layanan informasi adalah tugas dan tanggung jawab setiap pegawai dalam unit organisasi agar dapat memberikan keputusan kepada pelanggan (customer satisfaction).

Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan informasi bagi pengelola pendidikan secara teratur, sehingga bermanfaat untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatannya. Proses penyajian informasi dalam manajemen pendidikan dimulai dari pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data, sampai informasi diterima oleh pembuat keputusan. Kriteria SIM yang efektif adalah dapat memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relavan bagi manajemen.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *