Lewoleba, detakpasifik.com- Sebuah langkah besar dalam pemberdayaan ekonomi lokal ditandai dengan peluncuran resmi produk unggulan “Jagung Titi Baleo” oleh Bank NTT Kantor Cabang Lewoleba bersama Pemerintah Kabupaten Lembata. Peluncuran ini berlangsung bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Otonomi Daerah Kabupaten Lembata ke-24, pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Lebih dari sekadar produk kuliner tradisional, Jagung Titi Baleo hadir sebagai simbol kebangkitan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Lembata. Produk ini sekaligus menjadi bentuk nyata implementasi program One Village One Product (OVOP), sebuah inisiatif yang digagas oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma, untuk mendorong setiap desa menghasilkan produk khas yang berdaya saing.
Dari Hulu ke Hilir: Sebuah Kisah Pemberdayaan
Dalam sambutannya, Bupati Lembata Kanisius Tuaq menegaskan bahwa Jagung Titi Baleo bukan hanya sekadar hasil olahan jagung biasa. Produk ini merupakan buah dari proses panjang pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terencana dengan baik, melibatkan petani jagung, pelaku usaha rumah tangga, hingga kelompok ibu-ibu PKK di sembilan kecamatan di Lembata.
“Jagung Titi Baleo bukan hanya produk, tapi cerita tentang kerja sama, ketekunan, dan semangat gotong royong masyarakat Lembata yang kini siap dikenal dunia,” ungkap Bupati Kanisius.
Ia berharap, kehadiran produk ini akan membuka peluang usaha baru, meningkatkan produktivitas UMKM, serta memperluas jangkauan pasar, baik di tingkat regional maupun nasional.
Bank NTT: Lebih dari Sekadar Lembaga Keuangan
Pemimpin Cabang Bank NTT Lewoleba, Ekber Balukh, turut menegaskan komitmen lembaganya untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM lokal. Menurutnya, peluncuran Jagung Titi Baleo menjadi bukti sinergi nyata antara dunia perbankan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal.
“Bank NTT tidak hanya hadir sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Kehadiran produk ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi lokal bisa dilakukan secara inklusif, berkelanjutan, dan berbasis kekuatan masyarakat,” ujar Ekber.
Ia menambahkan, ke depan Bank NTT siap memberikan dukungan lebih besar, baik dari sisi pembiayaan, pendampingan usaha, maupun pemasaran produk agar UMKM Lembata bisa naik kelas.
Jagung Titi Baleo: Cita Rasa Lokal dengan Misi Global
Jagung titi, makanan ringan khas NTT yang dikenal karena kerenyahannya, kini hadir dengan kemasan baru yang lebih modern dan bernilai ekonomi tinggi. Di bawah label “Baleo”, produk ini tidak hanya mengangkat warisan budaya lokal, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa setiap desa memiliki potensi untuk berkembang jika diberi ruang dan dukungan.
Kehadiran Jagung Titi Baleo mempertegas posisi Lembata sebagai daerah yang serius mengembangkan potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi yang riil. Ini bukan sekadar narasi pembangunan, tapi bukti konkret bahwa kolaborasi antar-stakeholder dapat melahirkan produk berkualitas dan berdaya saing.
Jagung Titi Baleo bukan hanya oleh-oleh khas Lembata, tetapi juga lambang dari harapan, kemandirian, dan semangat membangun dari akar rumput. Setiap butir jagung yang dikunyah, menyimpan cerita tentang perjuangan, inovasi, dan kebangkitan ekonomi masyarakat NTT.











