Matim, detakpasifik.com– Sebanyak 152 rumah warga kurang mampu di Kabupaten Manggarai Timur akhirnya bisa menikmati aliran listrik berkat program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank NTT. Program pemasangan listrik gratis ini bernilai Rp 330.400.000 dan disalurkan langsung ke vendor penyedia jasa, tanpa melalui rekening Pemerintah Daerah.
Penyerahan simbolis bantuan tersebut dilakukan oleh Kepala Bank NTT Cabang Borong, Machsi Y. H. Tasekeb, kepada Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, dalam sebuah seremoni resmi di Kantor Bupati, Lehong, pada Kamis (16/10/2025). Hadir dalam kesempatan itu sejumlah pejabat, termasuk Sekda Boni Hasudungan, para camat, pimpinan OPD, dan jajaran Bank NTT.
Bupati Agas Andreas menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen Bank NTT yang kembali hadir mendukung upaya peningkatan rasio elektrifikasi di daerahnya. Menurutnya, program ini sangat membantu keluarga kurang mampu yang selama ini tidak sanggup membayar biaya penyambungan listrik.
“Biaya pemasangan baru ini sepenuhnya gratis. Dana CSR tidak disalurkan ke kas daerah, tetapi langsung dibayarkan ke vendor penyedia listrik,” jelas Bupati Agas.
Hingga Agustus 2025, rasio elektrifikasi di Kabupaten Manggarai Timur tercatat baru mencapai 89,41%. Inilah yang mendorong Pemda mengajukan permohonan resmi kepada Bank NTT agar program CSR dapat difokuskan untuk penyambungan listrik bagi warga yang belum menikmati fasilitas tersebut.
Program ini juga bukan kali pertama dilakukan. Pada tahun 2023, Bank NTT melalui skema CSR yang sama telah membantu 294 rumah tangga dan 14 fasilitas umum yang tersebar di 12 kecamatan. Tahun ini, fokus diberikan kepada empat kecamatan: Lamba Leda, Lamba Leda Selatan, Lamba Leda Timur, dan Congkar.
“Ini adalah bukti nyata kepedulian Bank NTT terhadap kesejahteraan masyarakat dan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah,” ujar Bupati Agas.
Ia juga meminta para camat dan kepala desa untuk aktif mengawasi proses pemasangan di lapangan agar program ini benar-benar memberi dampak positif.
Selain itu, Bupati Agas mendorong masyarakat untuk mulai menabung dan memanfaatkan layanan keuangan dari Bank NTT. Ia juga berharap Bank NTT membuka kantor pelayanan di wilayah Wukir, Kecamatan Elar Selatan, demi memenuhi kerinduan masyarakat terhadap kehadiran lembaga keuangan di sana.
Sementara itu, Kepala Bank NTT Cabang Borong, Machsi Tasekeb, menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan Bupati Matim tertanggal 21 Juli 2025. Surat tersebut kemudian mendapat persetujuan Direksi Bank NTT pada akhir Agustus, dengan alokasi dana CSR sebesar Rp 330,4 juta.
“Program ini tidak hanya soal sambungan listrik, tapi bagian dari dukungan pembangunan daerah dan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang belum mendapat akses listrik PLN,” terang Machsi.
Menurutnya, keberadaan listrik akan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Anak-anak bisa belajar di malam hari, aktivitas ekonomi keluarga meningkat, dan rasa aman pun lebih terjamin.
Tak hanya menyalurkan CSR, Maxi juga memaparkan performa keuangan Bank NTT Cabang Borong yang terus menunjukkan tren positif. Hingga September 2025, total aset Bank NTT Borong mencapai Rp 522 miliar—tumbuh 7,96% dari tahun sebelumnya. Kredit yang disalurkan mencapai Rp 504 miliar, meningkat 8,92% dari tahun 2024. Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tercatat sebesar Rp 345 miliar atau tumbuh 15,25%.
Penyertaan modal dari Pemda Manggarai Timur sendiri mencapai lebih dari Rp 100 miliar, menjadikan kabupaten ini sebagai penyumbang saham terbesar kelima dari seluruh kabupaten/kota di NTT, termasuk pemerintah provinsi.*(JP)
